MAJT SEMARANG - penetapan 1 Ramadhan 1446 Hijriyah akhirnya terjawab sudah. Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) menetapkan Sabtu, 1 Maret 2025 sebagai hari pertama puasa ramadhan.
Hal itu disampaikan Ketua Ketakmiran MAJT Drs.KH. Hadhor Ikhsan usai sholat isya'. Ratusan jamaah tampak sabar menanti keputusan kapan dimulainya sholat tarawih
Setelah secara resmi pemerintah melalui Kementerian Agama mengumumkan awal Ramadan 1446 H adalah 1 Maret 2025 berdasarkan hasil sidang isbat, Jumat (28/2/2025) malam, MAJT langsung menggelar sholat tarawih.
Pada pukul 19.50 WIB, Drs. KH. Ahmad Hadhor Ihsan berdiri menyampaikan pengumuman kepada jemaah. "Pemerintah telah menetapkan 1 Ramadhan jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025. Karena itu malam ini, Jumat 28 Februari 2025 kita akan memulai sholat tarawih berjamaah 20 rakaat. Setiap dua rakaat salam. Dan di akhir tarawih nanti ditambah sholat witir tiga rakaat dua kali salam," kata Kiai Hadhor Ihsan.
Diperkirakan total ada sekitar 800 umat muslim mengikuti sholat tarawih hari pertama di MAJT. Tak ada kesan tarawih 20 rakaat akan lama dan hanya diikuti orang-orang tua. Jemaah remaja, bahkan anak-anak terlihat di antara deretan shaf pertama sampai ketujuh.
Jama'ah tampak khusyuk & hikmat mengikuti sholat tarawih yang diimami KH Ulil Abshor, AH dan KH Muhaimin. Bacaan Al Quran yang panjang, tak menyurutkan niat para jemaah menggapai kemuliaan Ramadhan. Apalagi membacanya tartil ditambah suara merdu sang imam.
Ketua Panitia Gebyar Ramadhan MAJT 2025, Prof Dr KH Ahmad Izzuddin MAg menjelaskan sholat tarawih 20 rakaat ditambah witir 3 rakaat dua kali salam ini sudah dilakukan sejak pertama kali sholat tarawih diselenggarakan di MAJT.
Kami memang nguri-uri dawuh para kiai dan amanat dari para sesepuh sejak awal berdirinya masjid ini," kata Prof Izzuddin. Sejak awal dibangun, lanjutnya, sudah ditetapkan ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan tata cara serta arah pelaksanaan ibadah.
"Dengan cara itu kami berharap agar jamaah bisa lebih maksimal dalam beribadah di bulan suci ramadhan. Tarawih berjamaah sambil mendengarkan imam melantunkan bacaan alquran dengan fasih dan benar," jelas Prof Izuddin sambil menambahkan kalau kekhasan itu juga diharapkan ìkut meningkatkan syiar Islam.