Pengajian Ibu-ibu Masjid Agung Jawa Tengah (PIMAJT) Santuni Anak Yatim
SEMARANG – Pengajian Ibu-ibu Masjid Agung Jawa Tengah (PIMAJT) menyantuni anak yatim dan piatu di Gedung Serbaguna Masjid Agung Jawa Tengah dalam rangka memperingati 10 Muharram atau Asyura dan Semarak Muharram, Rabu, 17 Juli 2024.
Berbagai kegiatan Semarak Muharram digelar oleh MAJT, seperti Festival Muharram, Festival Koro Pedang, Mujahadah Akbar Asmaul Husna Nasional, serta berbagai lomba bernuansa Islami.
Ketua PIMAJT, Dr. Hj. Nur Kusuma Dewi, MSi, menyampaikan bahwa setiap tahun, khususnya pada 10 Muharram, PIMAJT memberikan santunan kepada anak yatim. Program ini telah berjalan selama 15 tahun dengan penerima santunan yang memenuhi kriteria usia maksimal 13 tahun dan memiliki KK dengan keterangan cerai mati.
"Alhamdulillah, jumlah santunan terus meningkat. Tahun ini kami membagikan Rp 500 ribu kepada masing-masing dari 436 penerima, dengan total dana santunan sebesar Rp 218 juta, meningkat dari tahun lalu yang sebanyak 390 penerima," ungkap Hj. Nur Kusuma Dewi.
Beliau juga mengucapkan terima kasih kepada Baznas RI, Baznas Provinsi Jawa Tengah, Udinus, Jama'ah PIMAJT, Unwahas, Pand’s Collection, Bank Jateng, dan lainnya yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini setiap tahunnya.
"Semua dana santunan disalurkan sepenuhnya kepada anak-anak yatim, tanpa pemotongan untuk biaya kegiatan. Biaya operasional seperti konsumsi dan MMT dibiayai secara mandiri oleh anggota PIMAJT," tegasnya.
Sebagai istri Ketua PP MAJT, Prof. Dr. KH Noor Achmad, MA, Hj. Nur Kusuma Dewi merasa terharu melihat ibu-ibu PIMAJT mampu menggalang dana dalam jumlah besar. Meskipun ada donasi dari Baznas RI dan Baznas Jateng, dana utama berasal dari upaya ibu-ibu pengajian yang luar biasa.
"Kami bersyukur atas kepercayaan masyarakat dan lembaga pendidikan yang ikut berkontribusi. Bahkan, dana yang diperoleh ibu-ibu sebanding dengan donasi dari Baznas RI," tambahnya.
Santunan sebagai Bentuk Kepedulian
Hj. Nur Kusuma Dewi menekankan pentingnya menyantuni anak yatim di bulan Muharram, mengingat Rasulullah SAW menjamin kedekatan dengan mereka yang menyayangi anak yatim di surga.
"Rasulullah menggambarkannya dengan dua jarinya, menunjukkan betapa dekatnya kedudukan penyantun anak yatim di sisi beliau," ujar Hj. Nur Kusuma Dewi.
Sekretaris PP MAJT, KH. Drs. Muhyidin, MAg, mengapresiasi kerja keras PIMAJT yang telah mengorganisir santunan setiap tahun.
"Jumlah santunan yang semakin meningkat menunjukkan kebaikan dan kepercayaan masyarakat kepada PIMAJT. Ini menjadi kebiasaan baik yang patut kita syukuri," tegas KH. Muhyidin.
Beliau juga menekankan pentingnya mendukung anak yatim agar tidak menjadi generasi yang lemah di masa depan.
Wakil Ketua Baznas Jateng, Drs. H. Zain Yusuf, MM, turut mengapresiasi kerja keras PIMAJT dalam membantu anak yatim setiap Muharram.
"Anak-anak yatim ini adalah calon pemimpin masa depan. Sinergi antara lembaga-lembaga di MAJT dalam program santunan perlu terus diperkuat," ujar Dr. Hj. Nur Kusuma Dewi menambahkan.