Coba AIssya!

Dapatkan bantuan AI secara instan.

AIssya

Halo, Atmin! Selamat datang di layanan chatbot kami. Apa yang ingin Anda ketahui?

Santri Tahfidz Al Quran MAJT-Baznas Jateng Ditarget 4 Tahun Lulus sebagai Hafidz Mutqin dan Intelektual Unggul

Super Admin

Rabu, 02 Juli 2025

Bagikan:

Santri Tahfidz Al Quran MAJT-Baznas Jateng Ditarget 4 Tahun Lulus sebagai Hafidz Mutqin dan Intelektual Unggul

MAJT Semarang - Pesantren Tahfidz Al-Qur'an MAJT-Baznas Jawa Tengah menargetkan  santri, dalam tempo 4 tahun sudah lulus menjadi hafidz Al-Qur’an yang mutqin,  yakni hafalannya kuat dan mendalami kandungan Al-Qur'an secara baik.

Direktur Pesantren Tahfidz Al-Qur'an MAJT-Baznas Jawa Tengah, Dr KH Muhammad Syaifudin, MA, mengatakan Untuk mengejar target tersebut, pimpinan pesantren menerapkan metodologi pengajaran kepada santri secara ketat dengan disiplin tinggi.

Metodologi yang dikembangkan antara lain, setor tambahan hafalan (ziyadah), murajaah, mudarasah, tashih kepada imam, tadarusan 1 juz setelah zuhur,  muqadaman, terus dipacu. Semua metode itu dirancang untuk memperkuat hafalan dan pemahaman Al-Qur’an secara menyeluruh.

“Alhamdulillah dengan metodologi yang ketat ini 31 santri dapat me gikuti pembelajaran  dengan baik, dan dalam kurun 2,5 tahun, prestasinya mengagumkan,” kata Direktur Pesantren Tahfidz Al-Qur’an MAJT-Baznas Jawa Tengah, Dr KH Muhammad Syaifudin, MA, didampingi musyrif pesantren, Gus Shulkhan Khabib kepada pers, Selasa, 1 Juli 2025.

Menurut alumnus Universitas Al-Azhar, Kairo Mesir ini, sanad pesantren MAJT-Baznas Jateng berkiblat kepada Yanbu’ul Qur’an, Kudus, yang didirikan KH Arwani Amin AH. 

Kenapa Pesantren MAJT-Baznas Jawa Tengah mengadopsi 70% kurikulum yang diterapkan di Yanbu’ul Qur’an  kudus, kata Dr Syaifudin, karena pesantren ini sudah mengakar kuat dan menjadi rujukan masyarakat. 

Kenapa Pesantren MAJT-Baznas Jawa Tengah mengadopsi 70% kurikulum yang diterapkan di Yanbu’ul Qur’an  kudus, kata Dr Syaifudin, karena pesantren ini sudah mengakar kuat dan menjadi rujukan masyarakat. 

Sekretaris PP MAJT, Drs KH Muhyiddin, MAg menegaskan, didirikan Pesantren Tahfidz, misi utamanya membantu pemerintah untuk mencetak generasi qur’ani. Dalam konteks pesantren ini,  PP MAJT hanya sebagai pelaksana, seluruh pembiayaan ditanggung Baznas provinsi dan Baznas kabupaten kota.

Misi selanjutnya, memproyeksikan masa depan para santri untuk menjadi imam Masjid Agung Jawa Tengah  dan tokoh masyarakat di daerah.

Ditanya tentang kontribusi konkret MAJT terhadap pesantren, Kiai Muhyiddin menjelaskan, dalam pengelolaan pesantren disepkati pembagian tugas. MAJT menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan Pesantren, diantaranya membangun ruang asrama lengkap dengan almari, kipas angin, kamar mandi, dan lainnya.

Sedangkan kontribusi Baznas kabupaten kota, berupa uang living cost sebesar Rp 2.000.000 per bulan kepada setiap santri yang direkomendasikannya. Dana tersebut rinciannya untuk beaya makan sehari-hari santri, laundri, wisata  religi, sisanya Rp 800.000 untuk uang saku santri. 

Sedangkan Baznas Provinsi Jawa Tengah  berkontribusi berupa dana operasional Pesantren sebesar Rp 30.000.000 perbulan.

KiaiMuhyidin menjelaskan, keistimewaan santri ini, semuanya diprogramkan kuliah gratis di Unwahas, dengan beasiswa dari Baznas Provinsi Jawa Tengah 50 persen dan 50 persen dari Unwahas.  "Tidak hanya hafidz, tetapi mencetak hafiz Al-Qur’an yang berintelektual tinggi," jelasnya.

Baznas kabupaten kota di Jateng memberi dukungan tinggi. Ketua Baznas Kabupaten Wonosobo, H Purwanto ditemui  di ruang kerjanya menegaskan, dukungan Baznas Wonosobo terhadap program Pesantren Tahfidz MAJT-Baznas Jateng, sebagai komitmen Baznas Wonosobo dalam memperkuat program pendidikan. 

“Lahirnya Pesantren Tahfidz MAJT-Baznas Jateng ini, sangat kami dukung dan kami bertekad ikut membesarkannya. Maka santri harus bersungguh-sungguh dalam menjalani pendidikan ini,” tegasnya. 

Ditekankan pula, mengingat pendidikan merupakan salah satu kunci utama dalam memutus rantai kemiskinan, kebodohan dan meningkatkan kesejahteraan mustahik (penerima zakat), maka lewat jalur pesantren ini, percepatannya akan lebih terukur.

“Ini investasi jangka panjang dan untuk akhirat” tambahnya

Masjid Agung Jawa Tengah

Jl. Gajah Raya, Sambirejo, Kec. Gayamsari, Kota Semarang, Jawa Tengah 50166

Powered by Mekanikace Tunggal Mandiri