Rektor Udinus Dorong Para Santri Manfaatkan Teknologi dengan Santun dan Beretika
SEMARANG – Memperingati Hari Santri Nasional (HSN) yang jatuh pada 22 Oktober mendatang, Rektor Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Prof. Dr. Ir. Edi Noersasongko, M.Kom mengajak kepada para santri untuk dididik sesuai dengan zamannya. Seperti pada era teknologi saat ini yang terus berkembang, maka para santri perlu diberikan pendidikan mengenai teknologi.
Pesan itu disampaikan dalam seminar nasional bertema ‘Santripreneurship: Pemberdayaan Santri di Era Digital’. Kegiatan yang diselenggarakan kerja sama antara Udinus dan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), diikuti ratusan peserta dari pondok pesantren di Kota Semarang, di gedung TVKU, Kampus Udinus, Rabu (12/10/2022).
Selain rektor Udinus, Rektor IAIN Kudus, Prof. Dr. H Abdurrohman Kasdi, Lc, M.Si juga turut hadir dan memberikan paparannya di depan para santri agar mampu berdaya di era digital. Sedangkan Ketua Baznas Jateng, Dr KH Ahmad Darodji MSi menyampaikan paparannya melalui daring, karena sedang meresmikan terminal Baznas di Kutoarjo.
Prof Edi Noersasongko mengatakan, perkembangan youtube yang semakin besar, menjadi peluang dan harus mampu dimanfaatkan oleh para santri. Mekipun peluang sebagai youtuber kini memiliki potensi yang besar, Rektor Udinus juga mengingatkan agar menjadi youtuber yang benar dan beretika, dengan menyuguhkan konten-konten yang positif dan mendidik.
Dengan adanya UU ITE yang telah berlaku di Indonesia, para santri maupun masyarakat juga harus mampu menjaga jempol, pikiran, dan tentunya para santri diharapkan mampu menyaring pemberitaan atau informasi yang bernuansa hoax.
“Kami mengingatkan kepada seluruh peserta untuk tidak neko-neko di era perkembangan zaman seperti ini. Karena semua hal janggal dan merugikan, nantinya akan dibuktikan oleh masyarakat serta akan dipertanggungjawabkan,”tegasnya.
Prof Edi kepada santri juga memberikan beberapa contoh konten YuoTube, baik yang bisa mendatangkan uang secara beretika, maupun konten Youtube yang cepat viral, tetapi kontennya tidak mendidik dan beretika, bahkan bisa merugikan pihak lain.
”Di dunia cuman satu, YouTube yang tidak mempunyai saingan. Kalau koran di Semarang ada beberapa, tetapi YouTube di dunia cuma satu, sehingga setiap orang bisa menjadi partner YouTube, dan bisa mendapatkan bonus penghasilan yang luar biasa,” kata Prof Edi.
Prof. Edi juga mengajak seluruh pihak untuk mendidik para santri sesuai dengan perkembangan dunia sekarang ini. Seperti memberikan pengajaran tentang teknologi dan mampu memanfaatkan platform digital untuk bekreasi seperti youtube.
“Kami harap ke depan akan muncul youtuber dari para santriwan dan santriwati. Santri harus kreatif dan konsisten jika ingin menjadi seorang youtuber,”ajak Rektor Udinus, Prof. Dr. Ir Edi Noersasongko, M.Kom.
Prof Edi menambahkan, untuk menjadi santri yang terampil di era digital saat ini, maka harus mampu menjabarkan ilmu ATM, yakni amati,tiru, dan modifikasi . Karena pada dasarnya konten pada YouTube tidak membutuhkan tenaga dan pikiran yang berat.
”Kadang cuman makan-makan disyuting terus nanti kita edit menjadi konten menarik, pokoknya gampang-gampang aja, tapi bisa mendatangkan uang miliaran. Lihat saja konten YouTube Raffi Ahmad, Baim Wong, Atta Halilintar, bisa mendatangkan puluhan bahkan ratusan miliar per bulan,” ujar Prof Edi.
Ketua Pelaksana Hari Santri Nasional (HSN) MAJT, H Isdiyanto Isman SIP, Sekretaris PP MAJT, KH Muhyiddin dan Ketua Baznas Jawa Tengah KH Ahmad Darodji turut memberikan sambutan dalam acara yang digelar di Gedung E lantai 3 Udinus. Kegiatan seminar nasional itu mendapatkan antusiasme yang luar biasa dari para santri, terlihat dengan berbagai pertanyaan yang diberikan selepas pemaparan dari para narasumber.
Ketua Baznas Jateng, KH Ahmad Darodji siap memfasilitasi para santri untuk meningkatkan keahlian melalui pelatihan-pelatihan. Misalnya, dilatih menjadi entrepreneurship di bidang apa saja, sehingga ke depan santri memegang peran penting dalam memajukan bangsa dan negara.
Sekretaris PP MAJT, KH Muhyiddin mengatakan, melalui seminar nasional tersebut diharapkan mampu membangkitkan potensi kesiapan dan kemandirian para santri. Seminar ini digelar diharapkan memberikan dampak manfaat dan berdaya, khususnya di bidang ekonomi. Karena pesantren selama ini masih menjadi kepercayaan masyarakat, masih menjadi pilihan utama untuk mendidik anak santri dengan segala kemampuannya bisa menjadi apa saja dengan menguasai ilmu agama, ilmu pengetahuan dan teknologi.
”Sudah banyak contoh yang membuktikan bahwa santri bisa tampil. Di dalam ingatan kita Gusdur adalah gambaran sosok santri Kosmopolitan berakar dari pesantren tapi berwawasan global di negeri ini,” ujar KH Muhyiddin.
Ketua Pelaksana Hari Santri Nasional (HSN) MAJT, H Isdiyanto Isman SIP menjelaskan seminar nasional yang mengangkat tema santripreneurship, menjadi salah satu agenda untuk memperingati HSN pada tahun ini. Ia pun berharap akan ada banyak rekomendasi yang baik dalam membangun para santri di Jateng lebih baik lagi.
“Puncaknya dalam memperingati HSN nanti yang jatuh pada 22 Oktober, akan ada upacara bendera di halaman MAJT dan diikuti sekitar 700 peserta dari seluruh elemen masyarakat,” tuturnya.
Liputan lengkap Seminar Nasional “Santripreneurship: Pemberdayaan Santri di Era Digital” bisa dilihat dalam link youtube berikut :