Category Archives: Museum

Bank Mandiri Serah Terimakan Bantuan Revitalisasi Museum ke MAJT

Category : Berita Kerjasama Museum

SEMARANG – PT Bank Mandiri (Persero) TBK mendanai program renovasi fisik Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah (PIJT) – Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT),  melalui Corporate Social Responsibility (CSR) sebesar Rp 100 juta. Bantuan tersebut tidak diwujudkan dalam bentuk dana tetapi melalui program renovasi sarana prasarana di sejumlah titik museum di lantai 2 dan 3 Menara Al-Husna.

“Bantuan renovasi PT Bank Mandiri ini sudah dikerjakan sejak Maret 2021. Senin ini (10/9/2021) Ketua PP MAJT Prof Dr KH Noor Achmad MA dengan Area Head Bank Mandiri Semarang Pemuda Puji Heru Subardi, hanya penanda tanganan simbolis atas selesainya renovasi,” jelas Sekretaris Pelaksana Pengelola MAJT, Drs KH Muhyiddin MAg.

Ketua PP MAJT Prof Dr Noor Achmad MA di sela penanda tanganan menyampaikan terima kasih kepada Bank Mandiri dan Juga Asosiasi Museum Indonesia (AMI). Bantuan revitalisasi Museum ini merupakan realisasi Program Kerja dari AMI dimana untuk Jawa Tengah ini hanya Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah yang mendapatkan. Bantuan ini, lanjut Prof Noor, sangat bermanfaat dan memiliki arti penting, mengingat selama berlangsungnya pandemi Covid-19, PP MAJT praktis tidak dapat merenovasi dan perawatan berbagai sarana prasarana museum.

Dalam kondisi normal, tambah Prof Noor, pendapatan MAJT dari pemasukan infak dikurangi beban operasional kawasan masjid, rata-rata per bulan dapat menyisakan saving sebesar Rp 250 juta. Bahkan kadang mencapai Rp 500 juta. Namun sejak pandemi, seiring ditutupnya Convention Hall, Menara Al-Husna termasuk di dalamnya terdapat museum 2 lantai, toko dan kios di kawasan MAJT, praktis bidang usaha tersebut tidak menghasilkan pemasukan untuk MAJT.

Sebagai konsekuensinya, selama pandemi yang berlangsung 2 tahun ini, MAJT harus mengeluarkan dana saving Rp 400 juta perbulan untuk menutup biaya operasional, karena pendapatan menyusut drastis menjadi di bawah Rp 100 juta, bahkan pernah memperoleh pemasukan di bawah Rp 20 juta dalam sebulan.

“Kami pun harus menerapkan iuran kepada para pengurus PP MAJT untuk menutup biaya operasional. Maka kami berterima kasih sekali, kepada Bank Mandiri yang membantu renovasi Rp 100 juta untuk museum PIJT.” tegasnya.

Area Head Bank Mandiri Semarang Pemuda Puji Heru Subardi menegaskan, program CSR dengan merenovasi Museum PIJT, sebagai bukti kepedulian Bank Mandiri kepada masyarakat Jawa Tengah. Harapannya, dengan renovasi tersebut  bermanfaat untuk museum dengan memberi kenyamanan para pengunjung sehingga diharapkan pengunjung akan semakin tertarik dan animo yang hadir pun akan semakin banyak.

Sementara itu Ketua Asosiasi Museum Daerah (AMIDA) Provinsi Jawa Tengah Agung Kristiyanto menegaskan, rasa syukurnya Museum PIJT akhirnya terpilih yang mendapat bantuan renovasi senilai Rp 100 juta.  Mengingat di tengah pandemi, banyak museum yang kondisinya hidup segan mati tak mau.

Sebagai Ketua Asosiasi Museum Daerah (AMIDA) Jawa Tengah Agung Kristianto menegaskan ikut berjuang agar Museum PIJT – MAJT mendapatkan CSR dari Bank Mandiri sebagai bagian keanggotaannya dalam Asosiasi Museum Indonesia Daerah (AMIDA) Jawa Tengah. “Alhamdulillah bantuan datang pada saat yang tepat, ketika MAJT kesulitan merenovasi karena pandemi Covid-19,” katanya.


Museum Perkembangan Islam Jawa Tengah

Tags :

Category : Museum

Upaya Melestarikan Aset Budaya Bangsa

Prakarsa untuk mendirikan sebuah lembaga yang menaungi pelestarian benda budaya ke-islaman, baik berupa artefak maupun naskah serta benda – benda tradisi keislaman lainnya telah diwacanakan oleh berbagai kalangan, tidak terkecuali kalangan akdemisi Islam maupun para Ulama. Wacana ini muncul karena keberadaan dokumen dan bukti historis ke-Islaman sebagian besar masih tersebar diberbagai tempat dan belum terselamatkan secara memadai.

Selain itu, kondisi dokumen dan bukti historis serta benda – benda tradisi ke-Islaman tersebut mulai dipandang perlu mendapat perhatian, mengingat factor alam akan sangat memungkinkan terjadinya percepatan tingakat kerusakannya, selain dari ulah manusia. Oleh sebab itu Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendukung prakarsa untuk mewujudkan adanya sebuah Museum yang mewadahi penyelamatan dan pelestarian asset budaya ke-Islaman tersebut ke dalam MUSEUM PERKEMBANGAN ISLAM JAWA TENGAH.

Visi, Misi dan Tujuan

  1. Visi

Menjadi pusat kebudayaan masyarakat Islam di Jawa Tengah yang modern,ninklusif dan peradaban.

  1. Misi
  • Mengoleksi benda – benda bersejarah yang memiliki nuansa kebudayaan islam Jawa Tengah
  • Mengupayakan konservasi benda – benda dan produk kebudayaan Islam Jawa Tengah
  • Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap akar sejarah dan kebudayaannya
  • Menyediakan dan memfasilitasi bahan- bahan studi dan penelitian tentang kebudayaan islam Jawa Tengah
  1. Tujuan

Museum ini bertujuan untuk menjadi instrument dan wahana bagi:

  • Pengumpulan, konsevasi dan cagar kebudayaan Islam di Jawa Tengah
  • Pengembangan kesadaran memori kolektif masyarakat Jawa Tengah terhadap akar kebudayaan serta menjadi identitas kultural masyarakat islam Jawa Tengah
  • Peningkatan studi, penelitian dan pengembangan terhadap kebudayaan Islam Jawa Tengah.

MUSEUM PERKEMBANGAN ISLAM JAWA TENGAH DAN AKTIVITASNYA

  1. Setting Koleksi

Koleksi Museum Perkembangan Islam di Jawa Tengah terdiri atas berbagai jenis peninggalan yang tersebar di berbagai wilayah di Jawa Tengah. Setting koleksinya ditata secara kronologis sehingga menggambarkan kondisi factual dan menyeluruh, mencakup lima episode, sebagai berikut:

  1. Raden Fatah sebagai peletak dasar kerajaan Islam demak, menandai perkembangan awal Islam di Jawa Tengah.
  2. Pesantren dan perannnya di dalam melanjukan proses syiar Islam di Jawa Tengah.
  3. Perkembangan Islam ke wilayah pedalaman menghsilkan dialog budaya.
  4. Dunia pesantren mengisolasindiri dari wilayah kekuasaaan colonial dan mengembangkan sikap non koperatif
  5. Partisipasi Islam di masa pembangunan dan memasuki era global.Struktur

 

Kelembagaan

Mueum Perkambangan Islam Jawa Tengah dikelola oleh lembaga yang menyatua atap dengan Badan Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah. Pengelola museum terdiri atas: Pimimpin Museum, Staf Kurator yang menangani bidang perawatan; penelitian koleksi; dan pelayanan kepada masyarakat. Pimpinan museum dan staf curator dibantu oleh tenaga admistrasi.


Radio DAIS