Gubernur Bagi-bagi Bonus Juara MTQ
Category : Artikel
SEMARANG – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo kemarin mewujudkan janjinya memberi bonus atau penghargaan kepada hafidz-hafidzah,qari-qariah, dan mufassir-mufassirah yang menjadi juara dalam MTQ Nasional XXVI di Mataram, Lombok, NTB.
Masing-masing juara I mendapat bonus Rp 50 juta, Juara II Rp 40 juta dan juara harapan Rp 7,5 juta. ‘’Ini sebagai ucapan terima kasih sekaligus untuk memacu semangat mereka agar terus berprestasi,’’ tutur Ganjar. Tidak hanya penghargaan dalam bentuk uang, mantan Rektor Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) yang kini menjadi anggota Komisi X DPR RI Dr H Noor Achmad MA menawarkan kepada mereka kuliah secara gratis di semua fakultas di Unwahas baik S1,S2 maupun S3.
Upacara penyerahan tali asih berlangsung di lantai dua kantor gubernuran jalan Pahlawan Semarang. Hadir pada kesempatan itu Pjs Kepala Kanwil Kemenag Jateng Dr Saifuddin Zuhri MA, Kabid Penamas dan Zawa Drs H Moh Ahyani MSi, Kepala Biro Bintal Pemprov Rahardjanto Pudjianto dan semua kafilah Jateng.
Mereka yang mendapat bonus Rp 50 juta dari gubernur yaitu Durrotul Muqoffa (Rembang) cabang tahfidz golongan 20 juz putri, Siti Mas’udah (Rembang) cabang tahfidz golongan 30 juz putri, Uswatun Khasanah (Jepara) cabang tafsir Bahasa Arab putri dan Hj Ainun Nafisah (Kendal) cabang tafsir Bahasa Indonesia putri. Penerima bonus Rp 40 juta yaitu Mohammad Abdul Faqih (Kabupaten Semarang) cabang tahfidz golongan 30 juz putra.
Juara Harapan
Sedangkan penerima bonus Rp 7,5 juta masing-masing juara harapan yaitu Muadz (Sragen) cabang tafsir Bahasa Arab putra, tim Fahmil Quran Anis Faiq Lukman Nafi (Jepara, Moh Rifqi Lutfi (Kabupaten Semarang) dan Muh Faqihuddin (Karanganyar), Uyunil Azizah (Demak) cabang tahfidz golongan 5 juz putri, Zumrotul Lutfiyyah (Rembang) cabang tahfidz golongan 10 juz putri, Brigadir Taruna Farhan Arif Sumawiharja (Akpol) cabang menulis makalah ilmiah Alquran, Noura Khasna Syarifa (Kota Pekalongan) cabang tilawah golongan remaja putri dan Yulie Nurul Kumala cabang khath naskah putri.
Wajah gubernur dan semua kafilah Jateng tampak sumringah dengan capaian prestasi tersebut. Menurut Dr KH Ahmad Darodji MSi, pimpinan kafilah Jateng yang paling membanggakan, Jateng berhasil melampaui posisi Jabar, Jatim dan DIY. ‘’Selama ini Jateng selalu berada di bawah mereka. Alhamdulillah sekarang Jateng berada di lima besar di bawah tuan rumah NTB,’’ kata Darodji.
Gubernur berpesan agar kafilah Jateng yang rata-rata berusia di bawah 20 tahun, terus semangat mendalami dan menekuni bidang ilmunya. ‘’Terus belajar, tingkatkan prestasi, cari ilmu setinggi-tingginya. Kalau butuh rekomendasi mau kuliah di mana bilang nanti saya buatkan rekomendasi,’’ katanya.
Noor Achmad mengkritik penilaian dewan hakim di cabang khath dan tilawah agar disebar dari berbagai provinsi di Indonesia. ‘’Cabang tilawah dan khath penilaiannya sangat subyektif. Beda dengan tahfidz dan fahmil quran yang sangat-sangat objektif. Di dua cabang itu sebaiknya dewan hakim jangan hanya dari DKI Jakarta dan Banten saja, tetapi disebar ke semua provinsi,’’ katanya.