Author Archives: admin edukarir

Malam Ini, Habib Syech di MAJT

Category : Uncategorized

SEMARANG, suaramerdeka.com – Ulama kharismatik Habib Syech bin Abdul Qodir Assegaf Senin malam ini (14/11) mulai pukul 19.00 akan hadir di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Jl Gajah Raya Semarang.

Ketua MAJT Noor Achmad menjelaskan, Habib Syech akan memimpin “Jawa Tengah Bershalawat” bersama Gubernur Ganjar Pranowo. Jamaah diharapkan shalat isya di MAJT. Berita ini berlaku juga sebagai undangan bagi warga muslim.


Jateng Peringkat Lima, Banten Juara Umum MTQ

Category : Artikel

SEMARANG – Kedatangan kafilah Provinsi Jateng dari MTQ Nasional XXVI di Kota Mataram, Provinsi NTB kemarin sore disambut suka cita masyarakat Kota Semarang. Tepat di halaman VIP Room Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang, Asisten Kesra Budi Wibowo mewakili Gubernur Jateng dan Ketua Lembaga Pengembangan Tilawatil Quran (LPTQ) Dr H Noor Achmad MA menyambut mereka. Begitu turun dari tangga pesawat Garuda Asisten Kesra mengalungkan untaian bunga di leher Dr KH Ahmad Darodji MSi sebagai pimpinan kafilah Jateng. Satu persatu kafilah Jateng yang menjadi juara satu, dua dan harapan juga mendapat pengalungan untaian bunga dari Asisten Kesra dan Ketua LPTQ Jateng. Suasana tampak haru dan syahdu diiringi alunan shalawat dan rebana oleh Remaja Islam Masjid Agung Jawa Tengah (Risma-Jt).
Dalam laporannya Dr KH Ahmad Darodji MSi menjelaskan, Jateng berhasil meraih juara satu di empat cabang dan juara dua di satu cabang yaitu Durrotul Muqoffa (Kabupaten Rembang) cabang tahfidz golongan 20 juz putri, Nur Hamnah (Kabupaten Rembang) cabang tahfidz golongan 30 juz putri, Asmah (Kabupaten Jepara) cabang tafsir Bahasa Arab putri,  dan Hj Ainun Nafisah (Kabupaten Kendal) cabang tafsir Bahasa Indonesia putri. Mohammad Abdul Faqih (Kabupaten Semarang) yang diunggulkan menjadi juara satu cabang tahfidz (hafalan) golongan 30 juz putra harus puas menjadi juara dua. Selain nilai tersebut, Jawa Tengah menguatkan diri menempati ranking lima dengan menambah juara harapan satu di tujuh cabang dan juara harapan dua di tiga cabang. Muadz menjadi juara harapan satu cabang tafsir Bahasa Arab Putra, demikian juga regu fahmil quran harus puas menjadi juara harapan satu. Yang menjadi juara harapan dua yaitu Atiil Hasna cabang tahfidz dan tilawah golongan lima juz putri, Zumrotul Lutfiyyah cabang tahfidz dan tilawah golongan 10 juz putri, dan Brigadir Taruna Farhan Arif Sumwiharja cabang makalah ilmiah Alquran putra. Dua juara harapan tiga yaitu Noura Hasna Syarifa cabang tilawah remaja putri dan Yulie Nurul Kumala cabang khath naskah putri.
“Kami bersyukur Alhamdulillah anak-anak telah berusaha secara maksimal untuk membawa nama harum Jawa Tengah. Untuk itu kami sampaikan terima kasih,’’ kata Ketua LPTQ Jateng Dr H Noor Achmad MA, semalam.
Kafilah Jateng berhasil menyabet juara ‘’Syukur Alhamdulillah anak-anak sudah berprestasi dengan maksimal. Terima kasih bapak gubernur, terima kasih bapak sekda, Ketua DPRD Jateng, Kepala Kanwil Kemenag, para pelatih dan pendamping,’’ tutur Dr KH Ahmad Darodji MSi pimpinan kafilah Jateng.
 
Target Tercapai
Gubernur Jateng dalam sambutan disampaikan Asisten Kesra Budi Wibowo menyampaikan terima kasih, karena dalam MTQ di NTB target Jawa Tengah menjadi lima besar telah tercapai. Pada event STQ tahun depan di Kalimantan dan MTQ dua tahun mendatang di Sumut, prestasi Jateng harus lebih ditingkatkan lagi.
Menurut Noor Achmad selain hadiah dari panitia MTQ XXVI NTB, kafilah Jateng yang menjadi juara I mendapat bonus dari Gubernur Ganjar Pranowo masing-masing Rp 50 juta sedang juara II Rp 40 juta. ‘’Juara harapan ada hadiah khusus dari LPTQ,’’ tegasnya.
dengan perolehan juara harapan satu di tujuh cabang dan harapan dua di tiga cabang, dalam MTQ Nasional dua tahun mendatang tahun 2018 di Provinsi Sumut, Jawa Tengah akan memaksimalkan pembinaan. ‘’Mereka yang saat ini menjadi juara harapan harus kita dorong untuk menjadi juara satu, dua dan tiga,’’ tegas anggota Komisi X DPR RI itu.
Rekrutmen peserta juga harus lebih dikembangkan ke pondok-pondok pesantren, disamping kampus perguruan tinggi dan sekolah-sekolah juga madrasah.
Khusus untuk system penjurian, Noor Achmad mengusulkan agar cabang-cabang yang mengandung subyektivitas tinggi seperti tilawah dan khath, dewan hakimnya disebar. ‘’Jangan sampai dua cabang itu dewan hakimnya didominasi oleh DKI Jakarta. Sebab sudah banyak kafilah dari berbagai provinsi mengkritik persoalan penjurian ini,’’ katanya.
Ketua Dewan Hakim MTQ Said Agil al-Munawar menjelaskan,
Sebagai juara umum MTQ XXVI di Mataram, NTB adalah Provinsi Banten. Peringkat 10 besar adalah pertama, Provinsi Banten, kemudian DKI Jakarta, Kepri, dan tuan rumah NTB.
Jawa Tengah menempati peringkat lima persis di bawah NTB.

NU Bersinergi dengan Pemkot Lawan Intoleransi

Tags :

Category : Artikel

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Semarang menegaskan akan terus bersinergi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang melawan berkembangnya sikap dan perilaku intoleransi di masyarakat. Sebab apabila perilaku intoleransi dibiarkan membudaya akan membahayakan ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah basyarariyah. Pada akhirnya akan membahayakan persatuan dan kesatuan serta kedaulatan NKRI.
”Makanya di tahun 2017 ini kami akan memperkuat pengkaderan melalui pendidikan kader berbagai jenjang untuk mengembangkan sikap tasamuh atau toleran, menghargai perbedaan dan pluralisme dan menjadi garda terdepan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” tegas Kiai Hanief.
Dia mengatakan hal itu dalam silaturahmi Forum Mustasyar di kediaman Dr KH Muslihan Jalan Gondomono no.2, Kokrosono Semarang belum lama ini.
Ketua Tanfidziyah Dr KH Anasom M.Hum menjelaskan, Silaturahmi Mustasyar diselenggarakan untuk kali pertama dalam rangka mendengarkan masukan, saran dan kritik bagi pengurus agar dalam menjalankan roda organisasi makin terarah dan tepat sasaran. ”Kami sengaja hadirkan para sesepuh agar memberikan kritik dan masukan serta saran kepada pengurus. Dan alhamdulillah semua masukan itu sangat bermanfaat,” kata staf pengajar Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo itu.
Hadir pada acara itu antara lain Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, mantan Gubernur Jateng Drs H Ali Mufiz MPA, Drs KH Ahmad Hadlor Ikhsan, pengusaha konfeksi KH Mustain, KH Samhudi dan tuan rumah Dr KH Muslihan.
Menurut Kiai Hanief Ismail, PCNU akan bicara ajaran Ahlussunnah Waljamaah yaitu perilaku <I>tasamuh<P> (toleran) <I>tawazun<P> dan i’tidal menjaga keseimbangan dan keadilan. ”Sungguh belakangan umat merasa risau dengan ucapan maupun sikap dan perilaku sejumlah orang yang mengabaikan toleransi (intoleran). Ini sangat berbahaya dalam rangka keutuhan NKRI. Sebab sejak awal NKRI dibangun dalam kebhinekaan dan kemajemukan,” katanya.
Selain perilaku intoleransi yang harus dihadapi adalah faham radikal (tatorruf). Menurut Kiai Hanief, sikap radikal harus dilawan dengan ajaran <I>Islam Wasyatiyah <P>atau moderat. ”Kita ini umat Islam yang hidup dan tumbuh di Indonesia. Jadi budaya dan adat istiadat harus dijaga dengan baik. Tidak usah memaksakan perilaku dan budaya impor untuk berkembang di Indonesia,” tegasnya.
 
Golden Time
Anggota Mustasyar Drs H Ali Mufiz MPA meminta agar Nahdlatul Ulama jangan pernah berhenti menyuarakan Islam Rahmatan lil alamin. Ajaran Islam yang memberikan kedamaian dan kesejahteraan bagi seluruh alam semesta. ”Jangan biarkan sikap intoleransi dan perilaku radikal berkembang di Indonesia khususnya di Semarang. Siapkan Ansor, Banser, Fatayat, IPNU dan IPPNU untuk berada di garis terdepan bicara soal Islam Wasyatiyah atau moderat dan toleran (tasamuh). Dengan begitu otomatis mereka sudah menjaga kedaulatan NKRI,” tegasnya.
Mantan Gubernur Jateng itu mengakui gerakan yang ingin menyeret ke arah perpecahan dan disintegrasi bangsa sangat jelas terlihat dan dirasakan baik dari arah kanan maupun kiri.
Menurut dia saat ini waktu yang paling tepat (golden time) bagi NU untuk menunjukkan kepada bangsa dan negara tentang kecintaan warga Nahdliyyin kepada NKRI.
Sementara itu Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyampaikan terima kasih kepada para kiai dan alim ulama NU yang terus bersama-sama pemerintah membangun bangsa melalui berbagai kegiatan di masyarakat. Dia memaparkan beberapa kegiatan besar yang akan dilakukan Pemkot Semarang yaitu Pembangunan Pasar Johar dan mengembalikan Pusat Alon-alon Kota Semarang, Kampung Bahari, Revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas, Bandara Ahmad Yani, Jalan Tol Batang-Semarang dan Semarang-Demak.
Dia meminta para alim ulama NU ikut mengawasi jalannya pemerintahan sehingga apabila terjadi kekeliruan bisa segera diatasi dengan segera tanpa menimbulkan kegaduhan seperti di daerah lain.

Gubernur Bagi-bagi Bonus Juara MTQ

Category : Artikel

SEMARANG – Gubernur Jateng Ganjar Pranowo kemarin mewujudkan janjinya memberi bonus atau penghargaan kepada hafidz-hafidzah,qari-qariah, dan mufassir-mufassirah yang menjadi juara dalam MTQ Nasional XXVI di Mataram, Lombok, NTB.
Masing-masing juara I mendapat bonus Rp 50 juta, Juara II Rp 40 juta dan juara harapan Rp 7,5 juta. ‘’Ini sebagai ucapan terima kasih sekaligus untuk memacu semangat mereka agar terus berprestasi,’’ tutur Ganjar. Tidak hanya penghargaan dalam bentuk uang, mantan Rektor Universitas Wahid Hasyim (Unwahas) yang kini menjadi anggota Komisi X DPR RI Dr H Noor Achmad MA menawarkan kepada mereka kuliah secara gratis di semua fakultas di Unwahas baik S1,S2 maupun S3.
Upacara penyerahan tali asih berlangsung di lantai dua kantor gubernuran jalan Pahlawan Semarang. Hadir pada kesempatan itu Pjs Kepala Kanwil Kemenag Jateng Dr Saifuddin Zuhri MA, Kabid Penamas dan Zawa Drs H Moh Ahyani MSi, Kepala Biro Bintal Pemprov Rahardjanto Pudjianto dan semua kafilah Jateng.

Mereka yang mendapat bonus Rp 50 juta dari gubernur yaitu Durrotul Muqoffa (Rembang) cabang tahfidz golongan 20 juz putri, Siti Mas’udah (Rembang) cabang tahfidz golongan 30 juz putri, Uswatun Khasanah (Jepara) cabang tafsir Bahasa Arab putri dan Hj Ainun Nafisah (Kendal) cabang tafsir Bahasa Indonesia putri. Penerima bonus Rp 40 juta yaitu Mohammad Abdul Faqih (Kabupaten Semarang) cabang tahfidz golongan 30 juz putra.

 
Juara Harapan
Sedangkan penerima bonus Rp 7,5 juta masing-masing juara harapan yaitu Muadz (Sragen) cabang tafsir Bahasa Arab putra, tim Fahmil Quran Anis Faiq Lukman Nafi (Jepara, Moh Rifqi Lutfi (Kabupaten Semarang) dan Muh Faqihuddin (Karanganyar), Uyunil Azizah (Demak) cabang tahfidz golongan 5 juz putri, Zumrotul Lutfiyyah (Rembang) cabang tahfidz golongan 10 juz putri, Brigadir Taruna Farhan Arif Sumawiharja (Akpol) cabang menulis makalah ilmiah Alquran, Noura Khasna Syarifa (Kota Pekalongan) cabang tilawah golongan remaja putri dan Yulie Nurul Kumala cabang khath naskah putri.
Wajah gubernur dan semua kafilah Jateng tampak sumringah dengan capaian prestasi tersebut. Menurut Dr KH Ahmad Darodji MSi, pimpinan kafilah Jateng yang paling membanggakan, Jateng berhasil melampaui posisi Jabar, Jatim dan DIY. ‘’Selama ini Jateng selalu berada di bawah mereka. Alhamdulillah sekarang Jateng berada di lima besar di bawah tuan rumah NTB,’’ kata Darodji.
Gubernur berpesan agar kafilah Jateng yang rata-rata berusia di bawah 20 tahun, terus semangat mendalami dan menekuni bidang ilmunya. ‘’Terus belajar, tingkatkan prestasi, cari ilmu setinggi-tingginya. Kalau butuh rekomendasi mau kuliah di mana bilang nanti saya buatkan rekomendasi,’’ katanya.
Noor Achmad mengkritik penilaian dewan hakim di cabang khath dan tilawah agar disebar dari berbagai provinsi di Indonesia. ‘’Cabang tilawah dan khath penilaiannya sangat subyektif. Beda dengan tahfidz dan fahmil quran yang sangat-sangat objektif. Di dua cabang itu sebaiknya dewan hakim jangan hanya dari DKI Jakarta dan Banten saja, tetapi disebar ke semua provinsi,’’ katanya. 

Radio DAIS