Peringati HSN 2022, Pengurus dan Ulama MAJT Ziarahi Makam Kiai Abbas – Buntet

Peringati HSN 2022, Pengurus dan Ulama MAJT Ziarahi Makam Kiai Abbas – Buntet

Category : Berita

Menjelang peringatan Hari Santri Nasional (HSN), para ulama dan pengurus Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) melakukan ziarah ke makam Kiai Abbas Buntet, di kompleks Buntet Pesantren, Cirebon, Sabtu (15/10/2022).

Kedatangan rombongan yang dipimpin Koordinator Mujahadah HSN 2022, Dr KH Nur Khoirin YD, didampingi Drs H Eman Sulaeman MH, dan Ketua Panitia HSN MAJT, H Isdiyanto SIP, disambut hangat oleh KH Muhammad Yahya Abdulah Lc MA, salah satu dewan pengasuh Pondok Pesantren Nadwatul Umah Buntet Pesantren Cirebon.

Panitia bidang Mujahadah HSN MAJT, Drs H Eman Sulaeman MH menyatakan terima kasih atas sambutan Gus Yahya dan para santri di lingkungan Buntet pesantren. ”Semoga ke depan ada jalinan silaturahmi antara Buntet Pesantren dengan MAJT,” ujar Eman Sulaeman.

Gus Yahya mengatakan, jumlah santri di lingkungan Buntet sekitar 17.000 dari 68 pondok pesantren. Semua ponpes Buntet berada di bawah satu naungan Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) Buntet Pesantren dan masih ada keterkaitan keluarga.

Makam Kiai Abbas yang berlokasi di komplek Mahbaroh Gajah Ngambung, Buntet Pesantren, Desa Mertapada Kulon, Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon, selain sering dikunjungi para alumni Buntet Pesantren, juga banyak dari kalangan pejabat. Bahkan para tamu nonmuslim pun juga banyak yang berkunjung ke makam mbah Abbas Buntet tersebut.

”Para pejabat negara mulai dari RI 1 dan di bawahnya sering berziarah ke makam Mbah Abbas. Bahkan ada mitos jika ada perhelatan, terutama menjelang pilpres kalau ingin jadi berziarah ke makam Mbah Abbas, jadi semua berziarah ke situ, meskipun nantinya yang jadi hanya satu,” ujar Gus Yahya.

Menurut Gus Yahya, sejumlah kiai Buntet Pesantren Cirebon memiliki nasab hingga Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati. Salah satunya KH Abbas atau yang lebih dikenal Kiai Abbas Buntet.

Kiai Abbas Buntet merupakan salah satu cucu dari Sunan Gunung Jati yang dikenal dengan keramatnya yang sangat populer, terutama kalangan Nahdliyin.

Kiai Abbas Buntet dipercaya Kiai Hasyim Asy’ari untuk memimpin perang revolusi 10 November 1945, yang selanjutnya setiap 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan Nasional.

Berawal dari seruan KH Hasyim Asyari pendiri Nahdlatul Ulama yang menyatakan perang melawan penjajah yang tergabung dalam pasukan NICA atau sekutu yang hendak mencengkeram kedaulatan NKRI. Menurut Kiai Hasyim, cinta tanah air adalah bagian daripada iman. Kemudian lahirlah fatwa Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945 untuk mempertahankan tanah air.

Resolusi Jihad yang diserukan KH Hasyim Asyari pada 22 Oktober 1945 membakar semangat para arek-arek Suroboyo dan seluruh warga untuk mempertahankan kedaulatan NKRI. Karena baru saja diproklamasikan Soekarno-Hatta pada 17 Agustus 1945.

Arek-arek Suroboyo yang tidak sabar untuk segera berperang melawan sekutu, ditahan oleh KH Hasyim Asyari. Kakek Gus Dur itu memberi maklumat, untuk tidak segera melakukan serangan sebelum datangnya Kiai Abbas dan para kiai dari Cirebon.

Setelah selesai berziarah di makam Kiai Abbas Buntet Cirebon, rombongan ulama dan pengurus MAJT melanjutkan perjalanan ke Kelurahan Sugihwaras Pemalang untuk melakukan ziarah ke makam Syekh Maulana Syamsudin. Doa dan tahlil dipimpin oleh KH Amdjat Al Hafidz.

Ketua Panitia HSN MAJT, H Isdiyanto SIP mengatakan, rangkaian kegiatan dalam rangka memeriahkan Hari Santri Nasional diawali dengan seminar pemberdayaan santri di era digital di TVKU Udinus, kemudian ziarah ke makam Kiai Abbas Buntet Cirebon dan Syekh Maulana Syamsudin di Pemalang.

MAJT juga akan menggelar pengajian akbar pada Jumat 21 Oktober 2022, dengan menghadirkan pembicara Wakil Ketua PBNU, Kiai Zulfa Musthofa. Sedangkan acara puncak HSN akan digelar upacara HSN di halaman depan MAJT pada 22 Oktober nanti dengan irup Ketua PP MAJT Prof Dr KH Noor Ahmad MA.

”Pada puncak HSN 2022 ini akan digelar upacara dengan melibatkan peserta sekitar 700 orang, terdiri dari kalangan santri, para ulama, pejabat forkompimda Jateng, dan seluruh karyawan MAJT,” tutur Isdiyanto.


Log out of this account

Leave a Reply

Radio DAIS