Jelang Idul Adha, MAJT Pastikan Kondisi Hewan Kurban Sehat

Jelang Idul Adha, MAJT Pastikan Kondisi Hewan Kurban Sehat

Category : Berita

Menjelang Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah, Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) telah menyiapkan penyelenggaraan pelaksanaan Shalat Idul Adha maupun menerima hewan kurban. Di MAJT sendiri, penyembelihan hewan kurban akan dilaksanakan pada hari Tasyrik pertama.

“Hari pelaksanaan penyembelihan kurban masih menunggu keputusan pemerintah, kalau Idul Adha-nya nanti jatuh pada Hari Sabtu (9/7/2022) berarti penyembelihan kurban di sini dilaksanakan Minggu (10/7/2022), atau pada hari Tasyrik pertama. Karena kami memberikan kesempatan kepada panitia Idul Adha MAJT untuk melaksanakan kegiatannya dulu di masjidnya masing-masing. Kan biasanya panitia di sini juga menjadi pengurus takmir di masjid dekat tempat tinggalnya masing-masing saat hari H Lebaran kurban,” terang Nur Khoirin, selaku Ketua Panitia Idul Adha MAJT (26/6/2022).

Dikatakan dia, terkait wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjadi termasuk di Kota Semarang pada akhir-akhir ini, pihaknya memastikan hewan kurban yang disembelih kondisinya sehat dan memenuhi syarat kurban.

“Kami meminta Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Semarang untuk memastikan hewan kurban sehat saat disembelih. Biasanya, hewan kurban diperiksa oleh tenaga medis atau dokter hewan pada H-2 atau H-1 sebelum pelaksanaan penyembelihan kurban,” katanya.

Pihaknya mengimbau, kepada masyarakat yang ingin menyalurkan hewan kurban yang dikirim adalah dalam kondisi sehat. “Hewan kurban sudah dipilih yang sehat dan sudah penuhi syarat kurban, seperti tidak cacat. Baik itu untuk hewan kambing maupun sapi,” imbuhnya.

Nantinya, saat pelaksanaan pemotongan hewan kurban panitia akan membatasi orang yang masuk ke area penyembelihan kurban. “Hal ini untuk mengantisipasi kerumunan, dan kami tidak membagikan daging kurban secara langsung kepada masyarakat yang membawa kupon. Kami hanya memberikan daging hewan secara kolektif, yaitu kepada perwakilan RT, pesantren, panti asuhan untuk datang ke masjid, agar tidak terjadi antrean dan berdesakan di masjid untuk ambil daging kurban,” ujarnya.

Adapun penyelenggaraan Salat Idul Adha, panitia juga sudah menyiapkan petugas Salat Id. Yakni yang bertindak sebagai Khotib, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin. “Dan yang bertindak sebagai Imam Salat Idul Adha, KH Ulil Absor AH. Saat pelaksaan Salat Idul Adha, shaf jamaah sudah normal seperti biasanya. Begitu juga dengan tanda jaga jarak di lantai masjid juga sudah dilepas, sehingga masjid bisa menampung 100 persen jemaah. Meski untuk masuk ke dalam area masjid, kami masih menerapkan aturan seperti tetap memakai masker dan pengukuran suhu tubuh jemaah,” katanya.

Kapasitas masjid, menurutnya, saat normal kalau full mampu menampung lebih dari 10 ribu jamaah. Di ruang utama salat dan di bawah payung raksasa. “Untuk akses masuk jemaah kami juga membuka semua pintu yakni sebanyak tiga akses pintu masuk ke masjid. Agar tidak terjadi antrean kendaraan jamaah yang mau Salat Id di MAJT. Yakni dengan membuka pintu masuk dari Gerbang Utama (Jln. Gajah Raya), Gerbang Selatan (Jln. Jolotundo) dan Gerbang Utara (Jln. Arteri Soekarno-Hatta),” katanya.

Meski begitu, pihaknya mengimbau kepada jemaah yang akan menunaikan Salat Id di MAJT untuk datang lebih awal. Untuk menghindari kemacetan saat masuk area masjid, sehingga tidak terjadi antrean kendaraan panjang secara bersamaan. “Jadi kalau datang lebih awal lebih baik karena untuk pengaturan parkir kendaraan jemaah lebih mudah. Nanti ada petugas parkir dan keamanan yang mengarahkan kendaraan jemaah yang masuk untuk parkir,” paparnya.

Vaksinasi Hewan

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertan) Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur mengatakan, jumlah hewan ternak di Kota Lumpia sebanyak 18 ribu ekor, sedangkan jatah vaksin PMK baru mendapat 100 dosis. Tentu saja, pihaknya perlu memetakan kandang mana saja yang akan dilakukan vaksinasi terlebih dahulu dengan jatah tersebut.

“Kota Semarang informasinya dapat 100 dosis, kecil sekali. Kami bingung. Ini baru kami ambil. Kami rencanakan besok lakukan vaksinasi,” terang Hernowo.

Dia menjelaskan, vaksin PMK ini diutamakan untuk sapi perah terlebih dahulu sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) dari pemerintah pusat. Vaksin PMK ini diperuntukkan bagi ternak yang masih sehat namun rentan terpapar gejala. Misalnya sapi, kambing, dan domba. Hewan yang akan divaksin juga tidak dalam kondisi bunting atau hamil. Vaksin ini boleh diberikan pada hewan yang sudah berusia minimal dua pekan.

“Nanti kami coba sapi perah dulu. Sapi-sapi yang memang lifetimenya panjang. Bukan sapi-sapi yang dipotong. Ini sedang kami pilih kandang-kandang mana yang akan kami lakukan,” ujarnya.

Program vaksinasi PMK bagi hewan ternak ini, sambung Hernowo, merupakan hal baru bagi Dispertan. Pasalnya, sudah sekitar 35 tahun tidak ada wabah ini. Ini membuat Dispertan harus menyiapkan segala sesuatu dengan baik. Vaksinasi rencananya akan dilakukan dari kandang ke kandang. Petugas akan berkeliling ke kandang ternak untuk melakukan vaksinasi. “Kami punya delapan dokter hewan dan beberapa tenaga paramedis hewan. Nanti akan kami optimalkan,” katanya.

Data terakhir, 32 kabupaten/kota di Jawa Tengah sudah ditemukan kasus PMK. Maka, peredaran hewan di Kota Semarang sangat diperketat. “Peredaran di masing-masing wilayah. Itu pun harus dilengkapi SKKH (surat keterangan kesehatan hewan),” terangnya.


Log out of this account

Leave a Reply

Radio DAIS