Sinergi TNI-Polri, Stafsus Presiden RI, dan DMI Wujudkan Herd Immunity Santri dan Jamaah Rumah Ibadah
Category : Artikel Berita DMI Jateng Informasi
TNI–Polri dan Stafsus Presiden menggandeng Dewan Masjid Indonesia (DMI) menggelar vaksinasi dosis satu untuk pesantren dan rumah ibadah.
Target vaksinasi tersebut diperuntukkan untuk 211 pesantren dan 88 rumah ibadah di seluruh Indonesia.
Sekretaris PW DMI Jateng Dr H Multazam Ahmad MA mengatakan untuk kegiatan vaksinasi pesantren dan rumah ibadah di Jateng di pusatkan di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT).
Kegiatan vaksinasi akan berlangsung selama dua hari, yaitu 6-7 September 2021.
“Untuk hari pertama (Senin-Red) disediakan 1.500 vaksin, sudah dibuka sejak pagi pukul 08.00 sampai pukul 14.00 WIB. Sedangkan Selasa juga masih akan digelar dengan 1.500 vaksin lagi, dengan jenis vaksin Sinovac,” katanya, saat ditemui di lokasi kegiatan vaksin di Convention Hall MAJT, Senin 6 September 2021.
Dia menambahkan, vaksinasi tersebut diutamakan untuk para jamaah masjid besar di Kota Semarang, dan para santri dari pondok pesantren sekitar.
“Vaksinasi diprioritaskan untuk jamaah masjid-masjid besar di Kota Semarang, seperti MAJT ini, kemudian Masjid Raya Baiturrahman, Masjid Kauman, dan para santri juga,” jelasnya.
Koordinator kegiatan Vaksinasi Merdeka di MAJT, Ahsan Fauzi menambahkan, setelah vaksinasi jamaah masjid dan santri tercukupi, sisa vaksinasi yang masih tersedia bisa digunakan untuk masyarakat umum.
“Seperti para pedagang, dan masyarakat umum lain yang ingin vaksinasi dosis pertama ini,” jelas dia.
Lebih lanjut Ketua Umum PW Perhimpunan Remaja Masjid Dewan Masjid Indonesia (Prima DMI) Jateng ini menyampaikan, vaksinasi untuk rumah ibadah, tidak hanya terbatas digelar bagi jamaah masjid.
“Jadi vaksinasi rumah ibadah ini maksudnya bukan hanya digelar di masjid saja, tetapi di rumah ibadah lain seperti gereja juga mendapatkan jatah vaksin untuk para jemaatnya,” paparnya.
Ahsan berharap setelah divaksin ini, para jamaah dan santri bisa memiliki herd immunity (kekebalan komunal) yang bagus.
Mereka bisa merasa aman dan nyaman dalam beribadah dan melakukan kegiatan keagamaan.
“Saya berharap mereka terbebas dari virus corona dan bisa menjalankan aktivitas secara normal,” tandasnya.