Hari Asyura, Momentum Berbagi Kepada Yatim

Hari Asyura, Momentum Berbagi Kepada Yatim

SEMARANG, Momentum hari Asyura tanggal 10 Muharram 1442 H yang jatuh hari Sabtu (29/8/2020) dimanfaatkan oleh Badan Otonom Masjid Agung Jawa Tengah dengan memberikan santunan, kepada anak yatim dan piatu.
Salah satu Badan Otonom di MAJT adalah Pengajian Ibu-ibu Masjid Agung Jawa Tengah (PIMA JT) yang memberikan santunan kepada sebanyak 200 anak dari berbagai kelurahan di Kota Semarang, utamanya warga di sekitar Masjid Agung Jawa Tengah.

Santunan Anak Yatim oleh PIMA JT

Pemberian santunan dilakukan di ruang pertemuan MAJT dengan menerapkan protocol kesehatan ketat. Sebanyak 200 anak diundang secara bergiliran menjadi lima gelombang, masing-masing gelombang 20 anak. Anak-anak dipastikan memakai masker, sebelum masuk ruangan dicek suhu badan, mencuci tangan dengan hands sanitizer dan tempat duduknya juga ditata dengan berjarak.
Hadir dan sekaligus ikut menyerahkan uang santunan Ketua Pelaksana Pengelola (PP) Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Prof Dr KH Noor Achmad dan Sekretaris Pelaksana Pengelola (PP) Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Drs KH Muhyiddin.
Ketua PIMAJT, DR Hj Nur Kusuma Dewi MSi mengungkapkan, kegiatan ini digelar secara rutin setiap hari asyura atau 10 Muharram, sejak 15 tahun lebih yang lalu. Pada tahun ini PIMAJT menyantuni sebanyak 200 anak.
“Kegiatan meyantuni anak yatim dilaksanakan rutin setiap 10 Muharram. Sedangkan pada saat Ramadan PIMAJT juga melakukan bakti sosial kepada kaum dhuafa di sekitar MAJT. Alhamdulillah dukungan datang dari banyak pihak,” jelas Nur Kusuma Dewi, istri Ketua PP MAJT Prof KH Noor Achmad ini.
Sumber dana santunan pada Hari Asyura ini berasal dari berbagai pihak. Di antaranya anggota PIMAJT, PP MAJT, Baznas Jawa Tengah, PT Djarum, Bank Jateng, BNI 46, Walikota Semarang, dan sejumlah donatur. “Total dana yang terkumpul kali ini mencapai Rp 80 juta. Dana tersebut dibagikan kepada 200 anak yatim masing-masing anak mendapat santunan Rp 400 ribu. Semuanya diberikan kepada anak yatim. Untuk biaya operasional diambil dari dana kas PIMAJT,” katanya.
Nur Kusuma Dewi menyatakan bersyukur, senang, karena antusian donator masih sangat tinggi. Namun mungkin karena covid, donasi yang terkumpul turun sedikit. Tahun kemarin terkumpul Rp 100 juta, kali ini Rp 80 juta.
“Meski turun, untuk jumlah anak yatim penerima santuan tetap 200 anak, tidak dikurangi, tapi nominalnya dikurangi, yakni dari Rp 500 ribu menjadi Rp 400 ribu/ orang,” terangnya sambil menyampaikan hadits “Aku dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim akan berada di surga begini,” kemudian Beliau (Nabi Muhammad) mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah dan merenggangkannya sedikit.” (HR. Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad dari Sahl bin Sa’d).
Selain mendapat uang Rp 400 ribu, masing-masing anak juga mendapat 1 mushaf (Alquran) dan dua pasta gigi. Mushaf Alquran dari PP MAJT, pasta gigi dari donator.
“Alqurannya bagus. Semoga anak-anak semakin rajin berlajar Alquran dan cinta Alquran,” terangnya,
Dia berpesan kepada para anak yatim harus tetap semangat. “Kalian harus berjuang, jangan berkecil hati walaupun tidak punya ayah atau ibu. Maka jadilah anak yang berilmu dan beraklaqul kharimah. Nabi Muhammad juga yatim piatu, beliau sukses,” pesan Nur Kusuma.
Sementara, Ketua Pelaksana Pengelola (PP) Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Prof Dr KH Noor Achmad menyatakan bersyukur karena dalam kondisi pandemi covid program rutin PIMAJT setiap tangga 10 Muharram bisa berjalan. Dana yang terkumpul juga tetap banyak. “Terima kasih kami sampaikan kepada semua donator. Semoga mendapat Ridho Allah,” katanya.

Santuan dan Bantuan Sosial oleh LAZISMA

LAZISMA Bagi 104 paket sembako dan dana pendidikan
Sementara itu Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqoh Masjid Agung Jawa Tengah (LAZISMA) menyalurkan bantuan santuan mereka di Masjid Al Muttaqin, Bangetayu, yang dibagikan langsung oleh Wakil Ketua LAZISMA, Dr. KH. Wahab Zaenuri, MM dan Sekretaris LAZISMA, H. Jusuf, MM.
Pelaksanaan pembagian ini langsung kami distribusikan ke lokasi unutk menghindarkan kerumunan massa. Kami berharap dengan bantuan ini bisa memberikan manfaat bagi anak yatim untuk tetap menuntut ilmu.
Bantuan ini juga sebagai bentuk pentasyarufan amanat dari para muzakki yang telah mengamanahkan zakat infaq dan shodaqoh mereka melalui LAZISMA. Distribusi bantuan ini deberikan kepada binaan dari LAZISMA yang telah diseleksi oleh tim, ujar wakil ketua LAZISMA.
Pemberian santunan ini, tambah Prof Achmad, diharapkan dapat membuat anak yatim bisa tersenyum. “Mudah-mudahan santunan ini sedikit bisa membantu anak yatim. Bisa untuk beli buku dan kebutuhan lainnya,” ujarnya.
Menurutnya, para ulama mentradisikan pada bulan Muharam membagikan sodakoh. Maka dengan memberi santunan kepada anak yatim insya Allah akan barokah.

 


Log out of this account

Leave a Reply

Radio DAIS